Setiap musim hujan seperti ini, saya selalu teringat pada seorang wanita cantik yang pernah memberikan payungnya untukku.
“Jangan sampai kamu kehujanan. Saya tidak ingin kamu sakit,”
katanya.
Awalnya saya ragu mengambil payung itu. Tapi suaranya yang
lembut berhasil meyakinkanku. Ia tersenyum ketika akhirnya saya mengambil
payung berwarna hitam itu. Sebelum membuka payung dan menerobos hujan deras
saya menatap sorot mata teduhnya yang seakan berkata :
“Aku akan melakukan apapun untuk melindungimu”
Ini adalah kisah waktu saya akan berangkat sekolah. Entah
kelas berapa SD. Wanita cantik itu adalah ibu kandungku. Saya pernah berada
sembilan bulan dalam perutnya dan berada selamanya dalam doanya. Doa terbaik untuk
seluruh ibu, baik yang masih hidup maupun yang telah mendahului kita. Doa
terbaik juga buat semua calon ibu.(*)