Hal-hal tertunda : Tentang cinta dan yang semestinya (1)
Dokumentasi Akad Nikah, Oktober 2010 |
Oktober 2020, tepat 10 tahun pernikahan kami. Saat itu ingin sekali menulis tentang momen satu dekade merajut rumah tangga bersama istri. Tapi niat hanya sebatas niat, seperti rencana membuat tulisan-tulisan lainnya.
Tapi sekarang saya ingin menulisnya, kelak mungkin bisa menjadi kenangan atau sekedar pengingat bahwa berdua, kami telah menjalaninya sudah selama ini.
----------
10 Tahun menjalani pernikahan tentu bukan waktu yang singkat. Penuh lika-liku, ujian, dan kisah suka dukanya. Seperti yang diajarkan oleh para motivator-motivator bahwa kunci sebuah hubungan adalah komunikasi dan saling pengertian.
Saya rasakan sekali bahwa dua faktor itu sangat penting dan
membuat kami mampu bertahan. Paling tidak sampai sejauh ini. Selain itu ada hal penting lagi : tekad untuk bertahan dan tidak ingin meninggalkan satu
sama lain.
Sebagai pasangan suami istri yang belum memiliki keturunan, tentu itu juga menjadi ujian tersendiri. Untungnya kami mampu saling menguatkan dengan terus berusaha dan berdoa.
Sabar adalah salah satu senjata kami agar
tidak mempertanyakan keputusan Tuhan mengenai belum adanya buah hati kami.
Berusaha, sudah. Berdoa, sudah. Kini kami hanya harus terus bertawakkal pada
Sang Pencipta.
10 Tahun bersama, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sungguh tak terhingga pada istri saya. Ia benar-benar anugerah yang sangat indah. Ia selalu sabar menghadapi sifat saya yang masih banyak hal tidak terpujinya.
Jujur, saya membutuhkan istri saya
mungkin lebih dari yang ia tahu. Saya ingin terus bersamanya meskipun saya
tidak bisa menjamin apapun yang akan terjadi di masa mendatang.
Istriku, mari kita tetap berpegang tangan erat dan terus
melangkah bersama. Untuk 10 tahun ke depan dan 10 tahun berikutnya, sampai
entah kapan. Kalaupun umurku ternyata singkat, patutlah saya berharap bahwa
engkau ada di sisiku saat itu.(*)
0 komentar