Begitu malunya diri saya kala bercermin pada nasehat Ali bin Abi Thalib. Betapa saya ini memang seorang pendosa.
Astaghfirullah
Dalam sebuah riwayat, Ali bin Abi Thalib berkata :
JANGAN menjadi seperti seorang yang :
-mendambakan
kehidupan penuh rahmat di akhirat
tapi tak beramal untuknya.
-menunda-nunda
taubat karena panjangnya angan-angan.
-Berbicara tentang dunia bak seorang yang zuhud namun ia
berbuat untuk dunia sebagai pencintanya.
-Jika diberi kepadanya tidak merasa puas, kala ditahan
pemberiannya ia tidak terima.
-Ia lalai bersyukur atas karunia yang didatangkan kepadanya,
selalu merasa kurang dari apa yang telah didapatkannya.
-Mencegah orang lain melakukan dosa, sementara ia sendiri terus melakukannya.
-Menyuruh orang lain melakukan kebajikan sementara ia
sendiri tidak mengerjakannya.
-Mencintai orang-orang
yang berbuat baik tapi dia enggan melakukan kebaikan.
-Membenci orang-orang
yang berbuat jahat tapi ia satu di antara
mereka.
-Ia takut akan kematian disebabkan banyak dosa-dosanya tapi tidak menahan diri dari
berbuat dosa.
-Bila jatuh sakit ia menyesali dirinya, saat kembali sehat
merasa aman untuk berbuat sia-sia.
-Ia merasa kagum terhadap dirinya tapi bila tertimpa musibah
ia merasa putus asa.
-Ketika ia dilanda kesusahan ia berdoa layaknya orang penuh
penyesalan.
-Saat ia mendapatkan kelimpahan ia berpaling dengan
keangkuhan.
-Merasa tertipu oleh nafsunya karena prasangkanya, tapi tak mampu melawan nafsunya dengan keyakinan
yang telah dimilikinya.
-Khawatir terhadap ( perbuatan buruk) orang lain padahal
lebih kecil daripada perbuatan buruk dirinya.
-Menganggap dirinya layak mendapatkan ganjaran besar
sementara amal perbuatanya sedikit.
-Bila mendapat kekayaan merasa dirinya gagah dan hebat,
tetapi bila jatuh miskin merasa lemah dan hina.
-Singkat ketika beramal, namun merengek panjang kala memohon.
-Bilamana tergoda oleh syahwat nafsunya ia cepat melakukan
maksiat dan mengundurkan taubatnya.
-Bila dilanda ujian
ia keluar dari ketentuan-ketentuan
agamanya ( mencari pelarian )
-Begitu pandai menggambarkan pelajaran di balik kehidupan tapi ia sendiri tidak
mengambil pelajaran.
-Lihai menyadarkan orang lain namun dirinya sendiri tak
sadar.
-Pandai berbicara tapi sedikit beramal.
-Ia mendambakan hal fana sesuatu yang pasti akan ia tinggalkan
namun mengabaikan hal-hal
yang abadi untuknya.
-Sesuatu yang membawanya pada keberuntungan dianggapnya
sebagai kerugian, tapi sesuatu yang akan merugikannya dianggap hal yang
menguntungkan.
-Ia takut mati, tapi tidak berbuat sesuatu untuk
menghadapinya.
-Menganggap besar dosa dan kesalahan orang lain namun
memandang kecil dosa dan kesalahannya.
-Menganggap dirinya telah banyak berbuat dan taat kepada
Allah namun menganggp remeh perbuatan dan ketaatan orang lain.
-Menganggap
dirinya adalah parameter kebaikan padahal dirinya adalah penjilat.
-Duduk berfoya-foya
bersama orang kaya lebih disukainya daripada duduk mengingat Allah bersama
orang miskin.
-Mengecam perlakuan buruk orang terhadap dirinya, namun
tidak mau dikecam perlakuan buruknya terhadap orang lain.
-Ia memberi jalan petunjuk pada orang lain namun dirinya
sendiri lalai.
-Ia ingin ditaati tapi bermaksiat.
-Meminta dipenuhi haknya tapi tidak memenuhi hak orang lain
.
-Takut kepada makhluk dan mengabaikan Tuhannya.
-Tidak takut kepada Tuhannya kala berurusan dengan makhlukNya.
0 komentar