Gambar : Getty Images |
Februari 2008
Deg-degan juga
rasanya. Di layar informasi, dua penerbangan sebelum jadwal keberangkatan saya ke
Jogja tiba-tiba tertulis “cancelled”. Maskapainya pun sama dengan saya. Sore itu
saya sedang berada di ruang tunggu Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.
“Aduh,
jangan-jangan penerbangan saya juga dibatalkan. Kalau sampai batal berangkat,
mungkin dia bukan jodohku,” batinku saat itu. Tega-teganya saya mengaitkan
urusan jodoh yang sepenuhnya di tangan Tuhan dengan pembatalan jadwal
keberangkatan pesawat.
Sejak Oktober
2007, saya dan Ida hanya berkenalan melalui telepon, SMS, email dan sesekali
via Yahoo Messenger (YM). Dari obrolan itu, kami sepakat menjalani
hubungan “Tahu Sama Tahu”. Artinya kami nggak pacaran, tapi dalam hati
masing-masing kami sepakat untuk lebih mengenal satu sama lain. Tentu dengan niat menuju ikatan suci pernikahan. Jika cocok.
Keberangkatan
saya ke Jogja ini dalam rangka menemuinya langsung untuk pertama kalinya. Saya
pernah melihat beberapa foto yang ia kirim via email, jadi sedikit banyaknya
saya tahu wajahnya. Orangnya cantik dan ada manis-manisnya gitu.
Sedangkan saya,
memilih untuk tidak mengirim foto diri. Takut ketika dia melihat foto
saya, dia berubah pikiran mengenai hubungan kami. Jadi ketika kami nanti
bertemu di Jogja, itulah kali pertama dia melihat saya. Semoga saja dia tidak kabur.
Lalu terdengar suara pengumuman :
“Para penumpang pesawat Merpati Nusantara Airlines, dengan
nomor penerbangan (saya lupa), tujuan Makassar – Yogyakarta, dipersilahkan naik
ke pesawat udara melalui pintu nomor (entah 1 atau 2, saya lupa juga – gak
penting lah ya)”.
Saya pun berdiri,
mengambil tas dan jaket. Ada perasaan senang yang menyeruak, ada juga
gelisah yang merebak. Apakah ini berarti dia jodoh saya? Ah, lagi-lagi batin
saya mencoba menyimpulkan sesuatu yang sakral dengan hal yang masih sangat
dini.
Untuk menenangkan
diri, saya ingat kembali kalimat yang pernah saya baca : “Jodoh itu takdir. Takdir
itu sudah tertakar, maka dia tidak akan pernah tertukar”.(*)
0 komentar