Sumber Gambar |
Selasa, 21 November 2023.
SAYA baru saja tiba di kantor. Ponsel berdering ada telepon dari
istri.
“Halo” kata perempuan di ujung telepon dan saya tahu itu
bukan suara istri.
“Halo Pak, HP ini kita temukan di depan pintu masuk RS Kota.
Kalo Bapak mau ambil, bisa ke ruang Nifas samping IGD. Cari aja Ibu Anna,”
tuturnya.
Setelah melakukan absensi online saya kemudian menuju RS
Kota yang kebetulan tidak jauh jaraknya dengan kantor. Di perjalanan saya
berpikir mungkin ponsel istri saya ini jatuh ketika kami menyusuri pinggiran
jalan untuk menghindari kemacetan pagi hari.
Gang keluar lingkungan kami berada di sebelah kiri RS Kota
dan jika mau ke kantor istri, kami harus belok kanan. Karena kemacetan, kami
biasa menyusuri pinggir jalanan kemudian mengambil lajur sebelah kiri jika
kendaraan lain sudah agak lengang.
Setelah sampai di sana saya kemudian memarkir motor dan
langsung menuju Ruang Nifas. Setelah menanyakan Ibu Anna, beberapa pegawai di
ruangan itu langsung paham dan salah seorang di antaranya memberikan ponsel
istri kepada saya.
Setelah mengucapkan terima kasih dan memberi salam, saya
kemudian ke kantor istri untuk mengembalikan ponselnya. Saya tidak mau
menanyakan atau berkata hal-hal yang kurang penting kepada istri saya, misalnya
“kok HP kamu bisa jatuh?” atau “Tadi tasnya gak ditutup ya? Makanya apa-apa tuh
jangan buru-buru”.
Tidak, saya tidak akan berkata seperti itu. Bagi saya
kalimat seperti itu tidak berguna dan bisa saja memunculkan masalah baru. Saya
hanya akan memberikan ponselnya sambil tersenyum dan berharap kejadian ini
tidak terulang kembali. Istri saya adalah pembelajar yang baik, Insya Allah dia
akan mengambil hikmah, karena kejadian seperti ini bisa saja menimpa siapa saja
termasuk saya.
Oh ya, baik ponsel saya maupun ponsel milik istri, tidak
memiliki password atau pin maupun pola kombinasi tertentu sebagai kunci. Jadi
siapapun yang membukanya hanya perlu mengusap layar ke atas.
Kami tahu ini mungkin kurang aman karena jika ponsel hilang
dan seseorang berniat mengambilnya, ia bisa dengan mudah menguasai seluruh isi
ponsel dan mengakses semua platform media sosial juga bisa saja memanfaatkan
telepon, chat, atau aplikasi lain untuk kepentingan pribadinya ataupun merusak
nama baik kami. Jika seseorang menguasai ponsel kita dan ia berniat buruk, maka
dampaknya akan sangat besar.
Alhamdulillah, hari ini yang menemukan ponsel istri adalah
seorang pegawai rumah sakit yang sangat bermurah hati. Ia bertutur kata
layaknya manusia namun jiwanya malaikat. Kejujurannya pasti cerminan
kesehariannya dan ketulusannya adalah pancar kepribadiannya.
Kami sadar, ucapan terima kasih tidak cukup membalas
kebaikannya. Kami hanya bisa berdoa, semoga beliau di tiap hembusan nafasnya
selalu dalam limpahan Rahmat dari Allah SWT. Di setiap langkahnya selalu dalam lindungan
Allah dan di setiap aktivitasnya selalu membawa kebaikan dan kebahagiaan bagi
orang lain.
Terima kasih Ibu Anna dan tak lupa juga terima kasih buat
All Crew Nifas RSUD Kota Bima, karena kami yakin, seseorang yang baik juga datang dari lingkungan yang baik.(*)